FILM

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN FILM

Dagguerrotype

Pada tahun 1827, Daguerre dan Joseph Niepce bertemu dan berkerja sama untuk menciptakan kamera yang lebih baik. Pada tahun 1833, Niepce meninggal dan penelitian mereka diteruskan seorang diri oleh Daguerre. Tahun 1839, Daguerre berhasil mengembangkan proyeknya yang menghasilkan sebuah sistem praksis fotografi bernama daguerreotype. Cara kerja Daguerreotype yaitu gambar direkam pada lembaran yang dilapisi “iodide perak”. Membutuhkan waktu antara 15-20 menit yang  sudah cukup memadai. Kemudian cairan perak membentuk sesuai objek yang diambil.

vhjvj

(http://www.novacon.com.br/odditycameras/giroux_arquivos/image006.jpg)

Eadward Muybridge

Bermula ketika muncul pertanyaan “apakah keempat kaki kuda akan terangkat secara bersamaan ketika sedang berlari?” Eadweard Muybridge, mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan mengambil 16 gambar ketika sedang terjadi pertandingan pacuan kuda yang kemudian digerakkan dan menghasilkan gambar bergerak pertama

chevaux-muybridge-sos-photos-traitement-image-retouche-editing-prise-de-vue

(https://vickielester.files.wordpress.com/2014/01/chevaux-muybridge-sos-photos-traitement-image-retouche-editing-prise-de-vue.jpg)

Kamera Kinestokop                   

Kamera kinestokop adalah kamera pertama yang menampilkan gambar bergerak. Sebuah pertemuan dengan perintis fotografis, Eadweard Muybridge, tampak memacu Edison untuk mengejar pengembangan sistem gambar bergerak. Pada 25 Febuari 1888, di Orange, New Jersey, Muybridge memberikan sebuah pelajaran yang meliputi demonstrasi zoopraxiscope, sebuah alat yang memproyeksikan beberapa gambar yang digambar di sepanjang pinggir disket kaca, memproduksi ilusi gerak. Kesempatan Edison sangat dekat, dan pelajaran dapat dihadiri oleh Edison dan fotografer perusahaannya, Willian Dickson

film_equipment1

(http://3.bp.blogspot.com/-my3HbEvNGpg/TkSPq1rBAeI/AAAAAA

AAAAM/z2mkJ_W-TFE/w1200-h630-p-k-nu/film_equipment1.jpg)

Lumiere Louis

Tahun 1895, dikenal sebagai tahun dimana awal adanya sebuah sinema, karena pada tanggal 28 Desember 1895, untuk pertama kalinya dalam sejarah perfilman, sebuah film cerita dipertunjukkan di depan umum. Film ini dibuat oleh Lumiere bersaudara, Lumiere Louis (1864-1948) dan Auguste (1862-1954), inventor terkenal asal Perancis dan pelopor industri perfilman. Tempat pemutaran film itu adalah di Grand Cafe di Boulevard des Capucines, Paris. Sekitar 30 orang datang dengan dibayar untuk menonton film-film pendek yang mempertunjukkan kehidupan warga Perancis.
Sesungguhnya, pada awal 1885, telah diproduksi gambar bergerak pertama namun, film karya Lumiere bersaudara yang dianggap sebagai film sinema yang pertama. Judul film karya mereka adalah “Workers Leaving the Lumiere Factory.” Pemutaran film ini di Grand Cafe menandai lahirnya industri perfilman.

Film Pertama Yang di Selenggarakan di New York

Thomas A. Edison juga menyelenggarakan bioskop di New York pada tanggal 23 April 1896. Dan meskipun Max dan Emil Skladanowsky muncul lebih dulu di Berlin pada tanggal 1 November 1895, namun pertunjukan Lumiere bersaudara inilah yang diakui kalangan internasional. Kemudian film dan bioskop ini terselenggara pula di Inggris (Februari 1896), Uni Sovyet (Mei 1896), Jepang (1896-1897), Korea (1903) dan di Italia (1905).

Film Bersuara Pertama kali

Studio Warner pertama kali yang mengeluarkan film bersuara. Padatahun 1913-1914 merupakan periode sejarah yang kompleks mengenai film. Film bisu merupakan early cinema tetapi film bisu bukan merupakan film primitif. Istilah yang dipakai untuk menyebut film-film Melies yaitu film bisu. Early Cinema digunakan untuk menyebut sinema awal. Tahun 1902-1908, gambar ditampilkan dalam bentuk lukisan dan inilah yang disebut model representasi primitif

A Birth of Nation

Tahun 1918, ada fenomena berdampak ganda pada film seni. Adegan kejar-mengejar yang menampakan film comic dalam salah satu film Meiles. Dari hal tersebut muncullah scenario editing film. D.W.Griffth mengembangkan adegan kejar-mengejar dari Pathe, sementara itu ia juga menggunakan gambar telephone dan surat yang silih berganti.

Badan HUAC

Badan HUAC adalah badan yang menyelidiki adanya penganut komunis dalam pembuatan film. Dibawah kekuasaan Mc Chartysme semua orang yang menganut komunis akan dipenjara dan dapat menghilangkan pekerjaannya.

Paramount Production

Paramount production terbentuk padatahun 1950. Paramount production adalah perusahaan yang menyiarkan TV series. Tahun 1966sempat mengalami kebangkrutan, lalu studio inidibeli oleh Gulf dan Wetern. Tahun 1989 kembali lagi sebagai Paramount Communication dan bergabung bersama Viacom Production dan merubah namamenjadi Paramount Production. Sabrina the Teenager adalah merupakan debut serial TVyang pertama.

VCR/DVD

VCRadalah alatelektronik yang digunakan untuk merekam video dan audio. Tahun 1951 Charles Ginsburg membuat VCR.

Adventure in Music: Melody

            Film 3Dadalah Melody, Music. Animasi garapan Walt Disney suskes untuk pertama kalinya, dengan mengangkat teknologi 3D yangpertama. Film ini berhasil masuk ke berbagai bioskop tanggal 28 Mei 1953.

Pengaruh Terkini Teknologi Komunikasi Terhadap Perkembangan Film 

  1. Pembuatan Film Digital

Di zaman yang serba digital ini, industri perfilman tidak ingin ketinggalan zaman. Banyak sekali film digital yang dibuat oleh creator film di dunia. Film digital sendiri adalah film yang menggunakan banyak efek dalam pembuatannya. Misalnya dalam pembuatan film Final Destination, banyak sekali efek dari green screen di dalamnya yang membuat film menjadi menarik dan yang pasti dalam memproduksi membutuhkan banyak sekali biaya.

185199-aksi-deadpool

(https://cdns.klimg.com/newshub.id/news/2016/02/26/45308/185199-aksi-deadpool.jpg)

  1. Distribusi Film Melalui Internet

Saat ini banyak sekali film yang di upload atau di unggah ke situs-situs tertentu baik itu yang berbayar maupun tidak berbayar. Dengan adanya kecanggihan teknologi, orang semakin mudah menonton film melalui telepon genggam, maupun gadget yang mereka miliki.

  1. Munculnya Film 3D

Film 3D merupakan film yang memiliki efek timbul yang nyata, keanyakan film 3D disiarkan di bioskop dan penonton diharuskan menggunakan kacamata khusus untuk menikmati efek keaslian dari film tersebut

PROMOSI FILM

  1. POSTER

Promosi Film biasanya menggunakan poster yang di pasang di jalan, di tempat-tempat khusus poster, atau melalui media elektronik. Poster ini membantu mempromosikan film agar film tersebut mendapat perhatian dari masyarakat. Poster sendiri harus dibuat secara singkat, jelas, dan menarik untuk memperoleh banyak massa.

  1. ROADSHOW

Roadshow dilakukan dengan membawa crew yang bekerja memproduksi film, mulai dari sutradara, produser, hingga pemain dari film tersebut. Tujuannya adalah menarik perhatian masyarakat dan memperkenalkan film tersebut kepada masyarakat luas.

  1. SOCIAL MEDIA

Media sosial berperan penting dalam mempromosikan film. Contohnya dengan cara memposting poster dari film yang akan tanyang, mengunggah trailer dari film tersebut ke Youtube atau Instagram, dan masih banyak hal-hal menarik yang dilakukan para pelaku kreatif dalam mempromosikan filmnya di media sosial.

 

Sejarah dan Perkembangan Film Indonesia

Film merupakan usaha merekam pertunjukan sandiwara. Dalam sandiwara (panggung) manusia menonton manusia, tetapi dalam film, penonton atau manusia menyaksikan rekaman manusia yang bergerak atau gambar yang bergerak. Di Indonesia disebut “gambar idoep”, sedangkan tempat pertunjukannya dinamai bioskop, dari kata Belanda “bioscoop”. (S.M. Ardan, 1992, hlm 1)

Penghujung abad 20 sampai juga keajaiban itu di Hindia Belanda. Pada 30 November 1900, harian Bintang Betawi memuat pengumuman dari perusahaan Nederlandsche Bioskop Maatschappij, bahwa sebentar lagi akan memperlihatkan tontonan yang bagus, yaitu gambar-gambar idoep dari beberapa peristiwa yang belum lama terjadi di Eropa dan Afrika Utara. Disebutkan juga penayangan mengenai Sri Baginda Maharatu Belanda bersama Hertog Hendrick ketika memasuki ibukota Negeri Belanda, Den Haag. Pertunjukan akan berlangsung di sebuah rumah yang berada di Tanah Abang. Inilah iklan pertama mengenai pertunjukan film di Hindia Belanda. Pemutaran yang dimaksud berlangsung pada 5 Desember 1900. Pada tahun-tahun permulaan ini pertunjukan bioskop belum memiliki tempat yang tetap. Pemutaran berpindah-pindah dari satu gedung ke gedung lain. Bioskop pada masa ini dibagi 3 jenis yaitu bioskop untuk orang Eropa, orang menengah, dan orang pinggiran. Pembagian ini menurut kasta dalam tempat duduk didalam bioskop tersebut.(Misbach Yusa Biran, 2009, hlm 27)

hsjhd

Para Pengunjung Bioskop Rex Batavia ketika akan Menyaksikan Film The Dawn Patrol tahun 1939 (Koleksi: http://www.kitlv.nl)

Periode –periode film indonesia :

ERA FILM BISU

  • 1925 : Artikel di koran De Locomotif memberi usulan untuk membuat film.
  • 1926 : 2 orang belanda L. Hevveldorp & G. Kruger mendirikan perusahaan film, Java Film Coy di bandung dan memproduksi film pertama Indonesia “Loetong Kasaroeng” diputar pada 31 Desember 1926
  • Perkembangan berikutnya studio film didominasi oleh orang-orang Cina.
  • 1928 : Wong Brothers dari Cina ( Nelson Wong, Joshua Wong, Otniel Wong) mendirikan Halimun Film  yaitu “Lily Van Java “ isinya tentang perempuan yang dipaksa menikah dengan laki-lalki pilihan orang tua. Sayangnya film ini tidak disukai masyarakat.

sdsf

(http://ariesaptaji.blogspot.co.id/2014/10/pesona-film-bisu-dalam-iringan-orkestra.html)

Ini adalah contoh film bisu “Sunrise: Song of Two Humans” dengan iringan orkestra Capella Amadeus. Dalam pembuatannya disertakan musik sebagai latar, namun dalam proses rekaman latar musik dimainkan secara bersamaan disebelah kamera. Tahun 2009, film ini sempat diputar di Taman Budaya Yogyakarta untuk mengenal sejarah film di dunia.

ERA FILM BICARA

  • Film bicara Indonesia pertama adalah Nyai Dasima 1931 oleh Tan’s Film dan Zuster Theresia (1931) diproduksi oleh Halimun Film.
  • 1932 : rumor kuat didirikan perusahaan film asal Amerika. Para produsen menjadi takut tidak bisa menyaingi. Buktinya adalah Carli, Kruger, dan Tan’s perusahaan film asal Belanda dan Cina tutup dan yang masih bertahan adalah Cina Motion Picture.
  • 1939 : awal kemunculan sutradara kaum pribumi yang peranannya hanya sebagai pelatih akting dan dialog, tetapi yang paling berkuasa adalah penata kamera yang didominasi oleh orang Cina.
  • 1941 : munculnya film intelek (berkualitas) yaitu “Djantoeng Hati” (1941), “Asmara Moerm” (1941) yang dimainkan oleh kaum terpelajar. Film ini dinilai terlalu berat oleh masyarakat maka produsen film kembali ke trek awal yaitu membuat film ringan, maka diproduksilah “Serigala Item” (1941), “Tengkorak Hidup” (1941).

ad

Contohnya film “Djantoeng Hati” yang dibintangi oleh Njoo Cheong Seng dan Fifi Young, yang merupakan sutrada dan artis wanita. Dalam film ini sebagai sutradara Njoo Cheong Seng, memberi peran istimewa untuk istrinya dan film tentang cinta itu berhasil sampai ke negeri Malaysia.

  • Akhir 1941 : Jepang menguasai film Indonesia. Semua studio ditutup dan dijadikan media propaganda perang oleh Jepang. Jepang mendirikan studio film ‘Nippon Ergasha’. Studio ini memproduksi film dokumenter untuk propaganda perang. Saat masa penjajahan Jepang di Indonesia sampai akhir perang dunia ke-2, film ini tetap diputar sebagai film pembuka, dengan maksud mengubah cara pandang masyarakat Indonesia tentang propaganda, terutama Nippon sebangai cahya, pemimpin, dan pelindung Asia.

fa

(https://saudaratua.wordpress.com/2011/07/01/sekilas-tentang-film-propaganda-jepang/)

ERA 1950-1980an

  • 1950 : dibentuknya Perfini (Perusahaan Film Nasional). Perfini merupakan perusahaan film pertama milik pribumi. Film pertama yang diproduksi oleh Perfini adalah “March of Siliwangi” atau “Darah dan Doa” yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Lalu dibentuk pula Persani ( Perseroan Artis Indonesia ). Film pertama di Indonesia ini bertemakan perjuangan cinta dan kisah yang sedih.

fegf

(http://www.citymagz.net/darah-dan-doa-film-pertama-indonesia/ )

  • 1954 : Usmar dan Djamaludin mempelopori berdirinya PPFI (Persatuan Perusahaan Film Nasional) lalu juga menjadi anggota FPA ( Federation of Motion Picture Produsers in Asia).
  • 1955 : pertama kalinya diselenggarakan Festifal Film Indonesia. Terpilih film terbaik adalah “Lewat Djam Malam” (1954) yang disutradarai oleh Usmar Ismail.

xas

(http://historia.id/film/film-nasional-rasa-asing)

Lewat sebuah program restorasi, film ini “diselamatkan” Museum Nasional Singapura bekerjasama dengan Konfiden, Sinematek, Kineforum Dewan Kesenian Jakarta, dan World Cinema Foundation –lembaga bentukan sutradara ternama Martin Scorcese. Lewat Djam Malam dipilih karena dianggap sebagai film terbaik sepanjang masa. “Film ini bernilai tinggi bukan hanya karena nilai estetiknya, tapi juga nilai kesejarahannya,” tulis JB Kristanto dalam pengantar buku Lewat Djam Malam Diselamatkan, diterbitkan Sahabat Sinematek tahun 2012

  • 1956 : terbentuknya PARFI (Persatuan Artis Film Nasional) oleh para pemain dan pekerja film.
  • 1957 : PPFI menutup studio film oleh karena tidak ada dukungan dari pemerintah.
  • 1957 : kondisi politik didominasi golongan komunis PKI. Golongan ini ingin menguasai perfilman di Indonesia sehingga dibentuklah Safubus (Serikat Buruh Film dan Sandiwara). Namun kelompok ini tidak efektif di pasaran. Maka terjadilah pergulatan antara PARFI dan Golongan Kiri/PKI.
  • 1960an : dunia perfilman Indonesia pecah menjadi dua blok yaitu golongan Usmar dan golongan kiri.
  • 1967 : setelah PKI ditumpas, kondisi perfilman tengah mati suri. Kamentrian penerangan mulai bersungguh-sungguh melaksanakan tugasnya sehingga muncul kembali film-film lokal.
  • 1967 : Wim Umbon memproduksi film berwarna Indonesia pertama yang berjudul “Sembilan” (1967) yang diproduksi dengan biaya yang sangat tinggi. Film ini adalah film berwarna pertama yang berasal dari Indonesia dan bergenre action, dimana salah satu scene-nya diambil dari Tokyo, Jepang.

kalla

(https://twitter.com/verta_id/status/735417411340361729)

ERA 1980-1999

  • 1980-an : film-film yang paling populer masa ini adalah film-film komedi slapstick yang dibintangi oleh grup lawak legendaris, Warkop DKI, yakni Dono, Kasino dan Indro. Salah satu filmnya berjudul “Mana Tahaaan…” (1979). Film Mana Tahan pada awal tahun 1980-an mampu menyedot 400.816 penonton. Angka itu tentu sangat fantastis di tengah situasi perfilman waktu itu. Film ini menjadi langkah awal Warkop DKI dikenal oleh masyarakat Indonesia. Saat itu personil mereka masih berjumlah 4 orang, dimana Nanu masih menjadi salah satu dari Warkop DKI.awwqs
  • Lalu berkembang pula film-film drama berkualitas dari sutradara-sutradara berpengaruh pada masa ini seperti, “Doea Tanda Mata” (1984) karya Teguh Karya. Genre yang diangkat tentang film ini adalah sejarah dan fiksi, sehingga menarik minat masyarakat, dimana saat itu masih belum terlalu banyak film yang bergenre seperti ini ditayangkan.wewerwe

    (https://id.wikipedia.org/wiki/Doea_Tanda_Mata)

    ERA 2000-sekarang

    • 1999 : Pasca reformasi dianggap sebagai momentum awal kebangkitan perfilman nasional. Momen ini ditandai memalui film, musikal anak-anak “Petualangan Sherina” karya Riri Reza serta diproduseri Mira Lesmana. Selang beberapa tahun dipdoduksi film fenomenal yaitu “Jelangkung” (2001) karya sutradara Jose Purnomo dan Rizal Manovani dan kedua “Ada Apa Dengan Cinta?” (2001) karya sutradara Rudi Soedjarwo yang diproduseri oleh Mira Lesmana dan Riri Reza.

w2ewr

http://www.hipwee.com/list/nostalgia-sama-soundtrack-film-aadc-1-yang-selalu-sukses-bikin-galau-maksimal/

  • Mengikuti sukses AADC, film-film roman dan melodrama remaja bermunculan dan tak jarang menggunakan bintang muda, penyanyi atau grup musik yang tangah naik daun. Saat film ini diputar, musisi Melly Goeslaw sempat menjadi buah bibir masyarakat karena lagu-lagunya yang dinilai romantis dan sesuai dengan gaya kehidupan remaja di Indonesia. Aktor dan artis seperti Nicolas Saputera dan Dian Satrowardoyo juga mendapat penghargaan aktor dan artis terbaik saat itu dari Festival Film Indonesia.

Kemudian Genre horor mendominasi pasar malalui film-film horor remaja yang umumnya mengambil cerita mitos atau legenda dari sebuah temapt atau lokasi angker yang menampilkan makhluk-malkhluk gaib.

dwd

Contohnya seperti film “Hantu Bangku Kosong” yang sempat naik daun pada tahun 2006. Film ini menceritakan kisah horor disebuah sekolah salah satu SMA dan sempat menjadi perbincangan di media saat itu.

  • Selain film bergenre roman dan horor, film bergenre komedi juga sukses besar di pasaran. Film ini rata-rata juga ditujukan untuk penonton remaja dan beberapa diantaranya berkualiatas baik. Dalam perkembangannya film komedi yang berbumbu seks juga semakin banyak diproduksi.

ppk

Contohnya seperti “Comic 8”, film yang dibintangi beberapa komika dan aktor komedi terkenal Indro, membuat film ini digemari kalangan remaja. Perpaduan dari genre aksi dan komedi serta dibumbui beberapa wanita cantik, menarik minat penonton terutama kalangan remaja untuk melihat “Comic 8”. Bahkan sudah ada 2 sequel dari film ini.

Genre aksi baru mulai populer akhir dekade 90-an dan seringkali berpadu dengan tema kriminal dan perang. Di Indonesia sendiri, film action mulai kembali popular sejak diluncurkannya film “The Raid” yang dibintangi aktor terkenal seperti Iko Uwais dan Joe Taslim. Adanya perkembangan peran dari sisi koreografer menjadi point utama menariknya film ini. Sudah ada 2 sequel dari film action ini dan keduanya menjadi fokus media beberapa tahun lalu. Beberapa Production House dari Hollywood tertarik dengan aktor Iko Uwasi dan Joe taslin, bahkan Joe Taslim sempat bermain di film “Fast and Furious 6”.

bjsbdjs

https://en.wikipedia.org/wiki/The_Raid_(2011_film)  

Leave a comment

Website Powered by WordPress.com.

Up ↑